LABUHANBATU, Ketam.co.id – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, menyesalkan peristiwa penganiayaan dan kekerasan terhadap wartawan terjadi lagi.
Rony Afrizal, Ketua PWI Kabupaten Labuhanbatu, merasa prihatin atas pristiwa penganiayaan dan kekerasan yang menimpa Abi Pasaribu (34) wartawan media online matatelinga.com. Dirinya berharap peristiwa penganiayaan dan kekerasan terhadap wartawan jangan terulang kembali, karena setiap wartawan yang bertugas itu dilindungi undang – undang.
Rony juga menyerukan agar wartawan yang melakukan tugas peliputan dilapangan selalu tetap menjaga kode etik jurnalistik.
“Ia menyesalkan kejadian peristiwa penganiayaan dan kekerasan terhadap wartawan terjadi lagi, ia berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali, dan setiap jurnalis yang melakukan peliputan tetap menjaga kode etik jurnalistik. Semoga para pelaku cepat tertangkap,” ucap Rony saat di wawancara. Sabtu (20/8/2022).
Sebelumnya Abi Pasaribu wartawan yang bekerja di media online matatelinga.com dianiaya sejumlah orang yang berlokasi di Komplex Perumahan Ganda Asri, Kecamatan Rantau Selatan.
Abi menceritakan, berawal dari dirinya dan dua temannya sedang asik nongkrong dilokasi kantor tersebut. Tiba-tiba sekitar delapan orang mendatangi dan bertanya” yang mana namanya si Abi ” kata salah seorang dari pelaku.
“Kami lagi nongkrong, tiba-tiba datang empat sepeda motor berboncengan semua, ada yang nanya nama ku, lalu dijawab si Manik ini dia sembari menunjuk kearah aku. Dipanggil pelaku aku, apa itu, sini lah kubilang. Sini la lah dulu kata mereka, lalu ku datangi ” jelas Abi tanpa merasa curiga sedikitpun.
” Kau kenal sama ini? Kata salah seorang pelaku sambil menunjuk ke seorang teman pelaku. Kujawab enggak, disitulah aku dipukuli bertubi-tubi pakai kayu broti ” jelasnya.
Malam itu juga, sambung Abi, dirinya mendatangi Mapolres Labuhanbatu guna melaporkan peristiwa yang dialaminya. Dan ia tidak mengetahui penyebab kejadian tersebut, mengingat dirinya juga tidak mempunyai musuh.[rj]